1. Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Harga pasar.
Segala macam barang yang diproduk akan menimbulkan nilai tambah terhadap barang tersebut. Terkait dengan hal tersebut maka pemerintah mengenakan pajak terhadap pertambahan nilai barang yang disebut Pajak Pertambahan Nilai PPN. Dalam perhitungan pajak disini adalah perhitungan pajak tetap yang dihitung per unit produk. Pajak tetap ini dikenakan atas dasar unit barang tanpa memperhatikan tingkat harga barang tersebut.
Pajak yang dikenakan terhadap suatu barang maka akan menyebabkan harga barang tersebut menjadi naik, dan jika harga naik maka pengaruhnya akan mengurangi omzet penjualannya. Dengan demikian pengenaan pajak terhadap suatu barang akan mempengaruhi terhadap keseimbangan pasar. Keseimbangan pasar setelah pajak terjadi pada saat Qd = Qs1 atau Pd = PS1.
Qd atau Pd adalah fungsi permintaannya sedangkan Qs1 atau PS1 adalah fungsi penawaran setelah pajak. Jika fungsi penawarannya dalam bentuk Qs = a + bQ maka Qs1 dicari dengan rumus Qs1 = b (P - t ) + a dan jika fungsi penawarannya dalam bentuk Ps = a + bQ, maka Ps1 diperoleh dengan
rumus Ps1 = bQ + a + t atau Ps1 = Ps + t
Contoh.
Diketahui fungsi permintaan Pd = 60 – 3Q dan fungsi penawaran Ps = 40 + Q jika pemerintah mengenakan pajak sebesar t = 4 per unit tentukan :
Pertanyaan :
a). Keseimbangan pasar sebelum pajak
b). Keseimbangan pasar sesudah pajak
c). Gambarkan kurvanya.
d). Besarnya pajak yang diterima pemerintah
e). Besarnya pajak yang ditanggung konsumen
f). Besarnya pajak yang ditanggung produksen.
Jawab :
a). keseimbangan pasar sebelum pajak terjadi pada saat Pd = Ps
60 – 3Q = 40 + Q
60 – 40 = Q + 3Q
20 = 4Q
Q = 5
Substitusikan Q = 5 dalam fungsi Pd atau Ps.
Pd = 60 – 3Q
P = 60 – 3 (5)
P = 60 – 15
P = 45 jadi keseimbangan pasar sebelum pajak pada titik koordinat ( 5, 45 ).
b). Keseimbangan pasar sesudah pajak terjadi pada saat Pd = Ps1.
Ps1 diperoleh dengan rumus Ps1 = Ps + t
Ps1 = Ps + t
Ps1 = 40 + Q + 4
Ps1 = 44 + Q
Keseimbangan pasar setelah pajak terjadi jika Pd = Ps1.
60 – 3Q = 44 + Q
60 – 44 = Q + 3Q
16 = 4Q
Q = 4
Substitusikan Q = 4 ke dalam fungsi Pd atau Ps1.
Pd = 60 – 3Q
P = 60 – 3 (4)
P = 60 – 12
P = 48 jadi keseimbangan pasar sesudah pajak terjadi pada titik koordinat ( 4,48)
c). Dalam menggambar kurva atau grafik maka terdapat 3 fungsi yang harus digambar dengan mencari titik potong paada sumbu P dan Q pada masing-masing fungsi tersebut.Tiga fungsi tersebut adalah:
- Fungsi permintaan Pd = 60 – 3Q
- Fungsi penawaran sebelum pajak Ps = 40 + Q
- Fungsi penawaran setelah pajak Ps1 = 44 - Q
Grafik permintaan Pd = 60 – 3Q
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Pd = 60 – 3Q
0 = 60 – 3Q
3Q = 60
Q = 20 jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat (20,0)
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Pd = 60 – 3Q
P = 60 – 3 (0)
P = 60 jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( 0,60 )
Grafik penawaran sebelum pajak Ps = 40 + Q
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Ps = 40 + Q
0 = 40 + Q
- 40 = Q jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( -40,0 )
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Ps = 40 + Q
P = 40 + 1 (0)
P = 40 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat (0,40)
Grafik penawaran setelah pajak Ps1 = 44 + Q
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Ps1 = 44 + Q
0 = 44 + Q
- 44 = Q jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( -44,0 )
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Ps1 = 44 + Q
P = 44 + 1 (0)
P = 44 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat ( 0, 44 )
P
60 (4,48)
48
45 (5,45)
44
40
-44 -40 0 4 5 20 Q
d). Besarnya pajak yang diterima dinyatakan dengan To yang diperoleh dengan megalikan besarnya pajak perunit dengan jumlah penawaran (Q) setelah pajak atau dirumuskan
To = 4 x 4
To = 16
e). Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen dinyatakan dengan Tk yang diperoleh dari selisih antara harga setelah pajak dengan harga sebelum pajak dikalikan dengan jumlah penawaran (Q) setelah pajak ataau dirumuskan
Tk =(Ps1 – Ps) Qs1
= ( 48 – 45 ) x 4
= 3 x 4
= 12
f). Besarnya pajak yang ditanggung oleh produsen dinyataakan dengan Tp yang diperoleh melalui rumus Tp = To – Tk
Tp = To – Tk
= 16 – 12
= 4.
Contoh soal :
Diketahui fungsi permintaan Qd = - P + 16 dan fungsi penawaran Qs = 6 + P jika pemerintah mengenakan pajak sebesar t = 2 maka tentukan keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak.
Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd = Qs
- P + 16 = 6 + P
16 – 6 = P + P
10 = 2P
P = 5
Substitusikan P = 5 ke dalam fungsi permintaan Qd = - P + 16 atau fungsi penawaran
Qs = 6 + P .
Qd = - P + 16
Q = - 5 + 16
Q =11 jadi keseimbangan pasar sebelum pajak terjadi pada titik koordinat (11,5)
Keseimbangan pasar setelah pajak terjadi Qd = Qs1
Qs1 = b ( P – t ) + a
Qs1 = 1 ( P – 2 ) + 6
Qs1 = P – 2 + 6
Qs1 = P+ 4
Qd = Qs1
- P + 16 = P + 4
16 – 4 = P + P
12 = 2 P
P = 6
Substitusikan P = 6 ke dalam Qd atau Qs1
Qd = 16 – P
Q = 16 – 6
Q = 10 Jadi keseimbangan pasar setelah pajak pada titik koordinat ( 10, 6)
2. Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.
Dalam rangka membantu bagi para produsen maka pemerintah dapat memberikan subsidi kepada para produsen. Dengan adanya subsidi yang diberikan maka biaya produksi yang ditanggung oleh produsen menjadi lebih kecil, sehingga harga barangpun bisa menjadi lebih murah. Pemberian subsidi oleh pemerintah dapat mempengaruhi terhadap keseimbangan pasar. Sama sepertihalnya pengaruh pajak terhadap keseimbangan harga, bahwa keseimbangan pasar setelah subsidi terjadi jika Qd = Qs1 atau Pd = Ps1 . Qs1 atau Ps1 adalah merupakan fungsi penawaran setelah adanya subsidi. Jika fungsi penawarannya berbentuk Qs maka Qs1 dapat dicari dengan rumus Qs1 = b ( P + S ) + a atau jika fungsi penawarannya berbentuk Ps maka Ps1 dapat dicari dengan rumus Ps1 = (a–S)+ bQ
Contoh Soal.
Diketahui fungsi permintaan Qd = - 2P + 1100 dan fungsi penawaran Qs = 2P - 400
Jika pemerintah memberikan subsidi sebesar S = 10 perunit maka tentukan:
a). Keseimbangan pasar sebelum subsidi
b). Keseimbangan pasar setelah subsidi
c). Gambarkan kurvanya.
Jawab :
a). Keseimbangan pasar sebelum subsidi terjadi pada saat Qd = Qs atau Pd = Ps
Qd = Qs
- 2P + 1100 = 2P - 400
1100 + 400 = 2P + 2P
1.500 = 4P
P = 375 substitusikan ke dalam fungsi Qd atau Qs
Qd = - 2P + 1100
Qd = - 2 ( 375 ) + 1100
Qd = - 750 + 1100
Qd = 350 Jadi keseimbangan harga sebelum subsidi pada titik koordinat
( 350,375)
b). Keseimbangan pasar sesudah subsidi terjadi jika Qd = Qs1
Qs1= b ( P + S ) + a
Qs1 = 2 ( P + 10 ) - 400
Qs1 = 2P + 20 – 400
Qs1 = 2P – 380
Keseimbangan harga setelah subsidi
Qd = Qs1
- 2P + 1100 = 2P - 380
1100 + 380 = 2P + 2P
1480 = 4P
P = 370 Substitusikan ke dalam fungsi Qd atau Qs1
Qd = - 2P + 1100
Q = - 2 ( 370 ) + 1100
Q = - 740 + 1100
Q = 360 Jadi keseimbangan pasar setelah subsidi pada titik koordinat (360,370)
c). Kurva atau grafik keseimbangan pasar sebelum dan setelah subsidi.
Dalam menggambar kurva atau grafik maka terdapat 3 fungsi yang harus digambar dengan mencari titik potong paada sumbu P dan Q pada masing-masing fungsi tersebut.Tiga fungsi tersebut adalah:
- Fungsi permintaan Qd = - 2P + 1100
- Fungsi penawaran sebelum pajak Qs = 2P - 400
- Fungsi penawaran setelah pajak Qs1 = 2P - 380
Fungsi permintaan Qd = - 2P + 1100
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Qd = - 2P + 1100
0 = - 2P + 1100
2P = 1100
P = 550 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat ( 0,550 )
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Qd = - 2P + 1100
Q = - 2 (0) + 1100
Q = 1100 jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( 1100, 0 )
Fungsi penawaran sebelum pajak Qs = 2P - 400
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Qs = 2P - 400
0 = 2P - 400
400 = 2P
P = 200 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat ( 0, 200 )
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Qs = 2P - 400
Q = 2 ( 0 ) – 400
Q = - 400 Jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( - 400, 0 )
Fungsi penawaran setelah pajak Qs1 = 2P - 380
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Qs1 = 2P - 380
0 = 2P - 380
380 = 2P
P = 190 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat ( 0, 190 )
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Qs1 = 2P - 380
Q = 2 (0) – 380
Q = - 380 jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( - 380, 0 )
Qs = 2P - 400
P Qs1 = 2P - 380
550
375 (350, 375)
370 (360,370)
Qd = - 2P + 1100
- 400 -380 0 350 360 Q
Segala macam barang yang diproduk akan menimbulkan nilai tambah terhadap barang tersebut. Terkait dengan hal tersebut maka pemerintah mengenakan pajak terhadap pertambahan nilai barang yang disebut Pajak Pertambahan Nilai PPN. Dalam perhitungan pajak disini adalah perhitungan pajak tetap yang dihitung per unit produk. Pajak tetap ini dikenakan atas dasar unit barang tanpa memperhatikan tingkat harga barang tersebut.
Pajak yang dikenakan terhadap suatu barang maka akan menyebabkan harga barang tersebut menjadi naik, dan jika harga naik maka pengaruhnya akan mengurangi omzet penjualannya. Dengan demikian pengenaan pajak terhadap suatu barang akan mempengaruhi terhadap keseimbangan pasar. Keseimbangan pasar setelah pajak terjadi pada saat Qd = Qs1 atau Pd = PS1.
Qd atau Pd adalah fungsi permintaannya sedangkan Qs1 atau PS1 adalah fungsi penawaran setelah pajak. Jika fungsi penawarannya dalam bentuk Qs = a + bQ maka Qs1 dicari dengan rumus Qs1 = b (P - t ) + a dan jika fungsi penawarannya dalam bentuk Ps = a + bQ, maka Ps1 diperoleh dengan
rumus Ps1 = bQ + a + t atau Ps1 = Ps + t
Contoh.
Diketahui fungsi permintaan Pd = 60 – 3Q dan fungsi penawaran Ps = 40 + Q jika pemerintah mengenakan pajak sebesar t = 4 per unit tentukan :
Pertanyaan :
a). Keseimbangan pasar sebelum pajak
b). Keseimbangan pasar sesudah pajak
c). Gambarkan kurvanya.
d). Besarnya pajak yang diterima pemerintah
e). Besarnya pajak yang ditanggung konsumen
f). Besarnya pajak yang ditanggung produksen.
Jawab :
a). keseimbangan pasar sebelum pajak terjadi pada saat Pd = Ps
60 – 3Q = 40 + Q
60 – 40 = Q + 3Q
20 = 4Q
Q = 5
Substitusikan Q = 5 dalam fungsi Pd atau Ps.
Pd = 60 – 3Q
P = 60 – 3 (5)
P = 60 – 15
P = 45 jadi keseimbangan pasar sebelum pajak pada titik koordinat ( 5, 45 ).
b). Keseimbangan pasar sesudah pajak terjadi pada saat Pd = Ps1.
Ps1 diperoleh dengan rumus Ps1 = Ps + t
Ps1 = Ps + t
Ps1 = 40 + Q + 4
Ps1 = 44 + Q
Keseimbangan pasar setelah pajak terjadi jika Pd = Ps1.
60 – 3Q = 44 + Q
60 – 44 = Q + 3Q
16 = 4Q
Q = 4
Substitusikan Q = 4 ke dalam fungsi Pd atau Ps1.
Pd = 60 – 3Q
P = 60 – 3 (4)
P = 60 – 12
P = 48 jadi keseimbangan pasar sesudah pajak terjadi pada titik koordinat ( 4,48)
c). Dalam menggambar kurva atau grafik maka terdapat 3 fungsi yang harus digambar dengan mencari titik potong paada sumbu P dan Q pada masing-masing fungsi tersebut.Tiga fungsi tersebut adalah:
- Fungsi permintaan Pd = 60 – 3Q
- Fungsi penawaran sebelum pajak Ps = 40 + Q
- Fungsi penawaran setelah pajak Ps1 = 44 - Q
Grafik permintaan Pd = 60 – 3Q
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Pd = 60 – 3Q
0 = 60 – 3Q
3Q = 60
Q = 20 jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat (20,0)
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Pd = 60 – 3Q
P = 60 – 3 (0)
P = 60 jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( 0,60 )
Grafik penawaran sebelum pajak Ps = 40 + Q
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Ps = 40 + Q
0 = 40 + Q
- 40 = Q jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( -40,0 )
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Ps = 40 + Q
P = 40 + 1 (0)
P = 40 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat (0,40)
Grafik penawaran setelah pajak Ps1 = 44 + Q
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Ps1 = 44 + Q
0 = 44 + Q
- 44 = Q jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( -44,0 )
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Ps1 = 44 + Q
P = 44 + 1 (0)
P = 44 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat ( 0, 44 )
P
60 (4,48)
48
45 (5,45)
44
40
-44 -40 0 4 5 20 Q
d). Besarnya pajak yang diterima dinyatakan dengan To yang diperoleh dengan megalikan besarnya pajak perunit dengan jumlah penawaran (Q) setelah pajak atau dirumuskan
To = 4 x 4
To = 16
e). Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen dinyatakan dengan Tk yang diperoleh dari selisih antara harga setelah pajak dengan harga sebelum pajak dikalikan dengan jumlah penawaran (Q) setelah pajak ataau dirumuskan
Tk =(Ps1 – Ps) Qs1
= ( 48 – 45 ) x 4
= 3 x 4
= 12
f). Besarnya pajak yang ditanggung oleh produsen dinyataakan dengan Tp yang diperoleh melalui rumus Tp = To – Tk
Tp = To – Tk
= 16 – 12
= 4.
Contoh soal :
Diketahui fungsi permintaan Qd = - P + 16 dan fungsi penawaran Qs = 6 + P jika pemerintah mengenakan pajak sebesar t = 2 maka tentukan keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak.
Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd = Qs
- P + 16 = 6 + P
16 – 6 = P + P
10 = 2P
P = 5
Substitusikan P = 5 ke dalam fungsi permintaan Qd = - P + 16 atau fungsi penawaran
Qs = 6 + P .
Qd = - P + 16
Q = - 5 + 16
Q =11 jadi keseimbangan pasar sebelum pajak terjadi pada titik koordinat (11,5)
Keseimbangan pasar setelah pajak terjadi Qd = Qs1
Qs1 = b ( P – t ) + a
Qs1 = 1 ( P – 2 ) + 6
Qs1 = P – 2 + 6
Qs1 = P+ 4
Qd = Qs1
- P + 16 = P + 4
16 – 4 = P + P
12 = 2 P
P = 6
Substitusikan P = 6 ke dalam Qd atau Qs1
Qd = 16 – P
Q = 16 – 6
Q = 10 Jadi keseimbangan pasar setelah pajak pada titik koordinat ( 10, 6)
2. Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.
Dalam rangka membantu bagi para produsen maka pemerintah dapat memberikan subsidi kepada para produsen. Dengan adanya subsidi yang diberikan maka biaya produksi yang ditanggung oleh produsen menjadi lebih kecil, sehingga harga barangpun bisa menjadi lebih murah. Pemberian subsidi oleh pemerintah dapat mempengaruhi terhadap keseimbangan pasar. Sama sepertihalnya pengaruh pajak terhadap keseimbangan harga, bahwa keseimbangan pasar setelah subsidi terjadi jika Qd = Qs1 atau Pd = Ps1 . Qs1 atau Ps1 adalah merupakan fungsi penawaran setelah adanya subsidi. Jika fungsi penawarannya berbentuk Qs maka Qs1 dapat dicari dengan rumus Qs1 = b ( P + S ) + a atau jika fungsi penawarannya berbentuk Ps maka Ps1 dapat dicari dengan rumus Ps1 = (a–S)+ bQ
Contoh Soal.
Diketahui fungsi permintaan Qd = - 2P + 1100 dan fungsi penawaran Qs = 2P - 400
Jika pemerintah memberikan subsidi sebesar S = 10 perunit maka tentukan:
a). Keseimbangan pasar sebelum subsidi
b). Keseimbangan pasar setelah subsidi
c). Gambarkan kurvanya.
Jawab :
a). Keseimbangan pasar sebelum subsidi terjadi pada saat Qd = Qs atau Pd = Ps
Qd = Qs
- 2P + 1100 = 2P - 400
1100 + 400 = 2P + 2P
1.500 = 4P
P = 375 substitusikan ke dalam fungsi Qd atau Qs
Qd = - 2P + 1100
Qd = - 2 ( 375 ) + 1100
Qd = - 750 + 1100
Qd = 350 Jadi keseimbangan harga sebelum subsidi pada titik koordinat
( 350,375)
b). Keseimbangan pasar sesudah subsidi terjadi jika Qd = Qs1
Qs1= b ( P + S ) + a
Qs1 = 2 ( P + 10 ) - 400
Qs1 = 2P + 20 – 400
Qs1 = 2P – 380
Keseimbangan harga setelah subsidi
Qd = Qs1
- 2P + 1100 = 2P - 380
1100 + 380 = 2P + 2P
1480 = 4P
P = 370 Substitusikan ke dalam fungsi Qd atau Qs1
Qd = - 2P + 1100
Q = - 2 ( 370 ) + 1100
Q = - 740 + 1100
Q = 360 Jadi keseimbangan pasar setelah subsidi pada titik koordinat (360,370)
c). Kurva atau grafik keseimbangan pasar sebelum dan setelah subsidi.
Dalam menggambar kurva atau grafik maka terdapat 3 fungsi yang harus digambar dengan mencari titik potong paada sumbu P dan Q pada masing-masing fungsi tersebut.Tiga fungsi tersebut adalah:
- Fungsi permintaan Qd = - 2P + 1100
- Fungsi penawaran sebelum pajak Qs = 2P - 400
- Fungsi penawaran setelah pajak Qs1 = 2P - 380
Fungsi permintaan Qd = - 2P + 1100
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Qd = - 2P + 1100
0 = - 2P + 1100
2P = 1100
P = 550 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat ( 0,550 )
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Qd = - 2P + 1100
Q = - 2 (0) + 1100
Q = 1100 jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( 1100, 0 )
Fungsi penawaran sebelum pajak Qs = 2P - 400
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Qs = 2P - 400
0 = 2P - 400
400 = 2P
P = 200 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat ( 0, 200 )
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Qs = 2P - 400
Q = 2 ( 0 ) – 400
Q = - 400 Jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( - 400, 0 )
Fungsi penawaran setelah pajak Qs1 = 2P - 380
Titik potong pada sumbu P jika Q = 0
Qs1 = 2P - 380
0 = 2P - 380
380 = 2P
P = 190 jadi memotong sumbu P pada titik koordinat ( 0, 190 )
Titik potong pada sumbu Q jika P = 0
Qs1 = 2P - 380
Q = 2 (0) – 380
Q = - 380 jadi memotong sumbu Q pada titik koordinat ( - 380, 0 )
Qs = 2P - 400
P Qs1 = 2P - 380
550
375 (350, 375)
370 (360,370)
Qd = - 2P + 1100
- 400 -380 0 350 360 Q
Tidak ada komentar:
Posting Komentar