Sabtu, 07 Januari 2012

Ramai-Ramai Beli Mobil Esemka

Oleh:
Syukri Rahmatullah
MOBIL nasional menggeliat lagi. Mobil Esemka Rajawali, hasil karya anak-anak SMK 2 Surakarta resmi menjadi mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatna.

Sebenarnya Mobil Esemka Rajawali ini bukan mobil baru. Mobil ini bersama dengan Digdaya merupakan hasil kerja sama dari lima SMK yang ditunjuk PT Autocar Industri Komponen (AIK) yang sudah diluncurkan sejak 2010 silam dan dipamerkan di JIExpo. Awalnya, para siswa 1 Singosari, malah berhasil memproduksi mobil sebagai bahan praktek pelajaran mereka.

kemudian lahir pula mobil kreasi siswa SMK lain dari SMKN 5 Surakarta, SMKN 2 Surakarta, SMK Warga Surakarta, dan SMK Muhammadiyah 2 Borobudur yang disebut Digdaya.

Mahasiswa juga tak mau kalah. Mahasiswa Tehnik  ITS, Surabaya, berhasil menciptakan mobil balap mini bernama Sapu Angin. Sapu Angin 2 dan 4 karya mereka berhasil mendapatkan penghargaan Shell Eco Marathon Asia di  Sepang, Malaysia.

Sejumlah mobil nasional lainnya yang pernah diproduksi anak bangsa juga ada Komodo dari PT Fin Komodo Teknologi dan Gea, karya PT Industri Kereta Api (Inka). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga pernah menciptakan mobil listrik bernama Marlip.

Ada lagi dua mobil hasil kerja sama anak negeri dengan perusahaan otomotif internasional pada tahun 90-an, yaitu Maleo. Mobil yang masih dalam konsep dan digarap IPTN sudah memiliki 11 macam konsep, namun gagal terealisasi karena krisis politik dan ekonomi 1998. Yang paling heboh adalah Timor dan Bimantara Cakra, kedua mobil ini merupakan import dengan komponen lokal. Keduanya juga tidak berkembang.

Berbeda dengan Malaysia yang sudah berhasil bersaing di tingkat internasional dengan Proton-nya. Indonesia hingga kini belum ada mobil yang berhasil diciptakan untuk negeri sendiri apalagi untuk bersaing di tingkat internasional.

Butuh perhatian serius dari pemerintah, ini adalah kata kuncinya. Karena, hasil karya anak negeri ini merupakan kebanggaan nasional. Jika mendapat support yang serius dari pemerintah, tentu saja akan menjadi angin segar bagi para insan kreatif di sekolah-sekolah SMK dan juga dunia kampus.

Apa yang dilakukan Joko Widodo patut ditiru wali kota, bupati, gubernur, menteri, DPR dan pejabat pemerintah lainnya. Andai saja, lembaga pemerintah dan lembaga DPR dalam melakukan anggarannya dengan membeli mobil Esemka tentu saja masyarakat tidak ada yang mengkritik, karena ini adalah produksi dalam negeri.  Ayo majukan industri otomotif nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar