Ramai-Ramai Beli Mobil Esemka
Oleh:
Syukri Rahmatullah
MOBIL nasional menggeliat lagi. Mobil Esemka Rajawali,
hasil karya anak-anak SMK 2 Surakarta resmi menjadi mobil dinas Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatna.
Sebenarnya
Mobil Esemka Rajawali ini bukan mobil baru. Mobil ini bersama dengan
Digdaya merupakan hasil kerja sama dari lima SMK yang ditunjuk PT
Autocar Industri Komponen (AIK) yang sudah diluncurkan sejak 2010 silam
dan dipamerkan di JIExpo. Awalnya, para siswa 1 Singosari, malah
berhasil memproduksi mobil sebagai bahan praktek pelajaran mereka.
kemudian
lahir pula mobil kreasi siswa SMK lain dari SMKN 5 Surakarta, SMKN 2
Surakarta, SMK Warga Surakarta, dan SMK Muhammadiyah 2 Borobudur yang
disebut Digdaya.
Mahasiswa juga tak mau kalah. Mahasiswa Tehnik
ITS, Surabaya, berhasil menciptakan mobil balap mini bernama Sapu Angin.
Sapu Angin 2 dan 4 karya mereka berhasil mendapatkan penghargaan Shell
Eco Marathon Asia di Sepang, Malaysia.
Sejumlah mobil nasional
lainnya yang pernah diproduksi anak bangsa juga ada Komodo dari PT Fin
Komodo Teknologi dan Gea, karya PT Industri Kereta Api (Inka). Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga pernah menciptakan mobil listrik
bernama Marlip.
Ada lagi dua mobil hasil kerja sama anak negeri
dengan perusahaan otomotif internasional pada tahun 90-an, yaitu Maleo.
Mobil yang masih dalam konsep dan digarap IPTN sudah memiliki 11 macam
konsep, namun gagal terealisasi karena krisis politik dan ekonomi 1998.
Yang paling heboh adalah Timor dan Bimantara Cakra, kedua mobil ini
merupakan import dengan komponen lokal. Keduanya juga tidak berkembang.
Berbeda
dengan Malaysia yang sudah berhasil bersaing di tingkat internasional
dengan Proton-nya. Indonesia hingga kini belum ada mobil yang berhasil
diciptakan untuk negeri sendiri apalagi untuk bersaing di tingkat
internasional.
Butuh perhatian serius dari pemerintah, ini adalah
kata kuncinya. Karena, hasil karya anak negeri ini merupakan kebanggaan
nasional. Jika mendapat support yang serius dari pemerintah, tentu saja
akan menjadi angin segar bagi para insan kreatif di sekolah-sekolah SMK
dan juga dunia kampus.
Apa yang dilakukan Joko Widodo patut
ditiru wali kota, bupati, gubernur, menteri, DPR dan pejabat pemerintah
lainnya. Andai saja, lembaga pemerintah dan lembaga DPR dalam melakukan
anggarannya dengan membeli mobil Esemka tentu saja masyarakat tidak ada
yang mengkritik, karena ini adalah produksi dalam negeri. Ayo majukan
industri otomotif nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar